Bantal tidur yang digunakan untuk menyangga kepala waktu sedang
tidur, ternyata ada juga mitosnya. yaitu dapat Bantal menyedot
energi penggunanya.
Bantal terekam dalam percaturan sejarah kuno. Kebiasaan menggunakan
bantal saat terbaring sudah dikenal sekitar 7.000 tahun sebelum masehi.
Situs workingmomwm.hubpages.com menjelaskan bahwa bantal pertama kali
dipakai oleh bangsa Mesopotamia yang menghuni wilayah antara Sungai
Eufrat dan Sungai Tigris. Saat ini, wilayah tersebut sudah menjadi
Irak.
Bantal yang ada saat itu, tidaklah sama
dengan bantal yang ada saat ini. Waktu itu, bantal yang digunakan untuk
mengganjal kepala saat berbaring umumnya terbuat dari batu. Peninggalan
arkeologi bantal batu ini sempat ditemukan dalam proses ekskavasi di
Mesir.
Selain di Mesopotamia, bantal juga
digunakan oleh masyarakat Mesir kuno. Bedanya, bantal bangsa Mesir lebih
lembut ketimbang bantal batu bangsa Mesopotamia. Tapi, bangsa Mesir
saat itu sebenarnya tidak terlalu suka menggunakan bantal. Mereka lebih
senang meletakkan kepalanya di atas pilar bangunan.
Bantal
lembut juga dikenal oleh masyarakat Cina kuno. Bedanya, batal lembut
di Cina ini umumnya berhias gambar-gambar. Bantal kuno berasal dari
Cina yang dijadikan bukti sejarah dibuat sekitar tahun 960 masehi.
Seperti
halnya rakyat Mesir kuno, bangsa Cina saat itu juga sebenarnya tidak
terlalu suka menggunakan bantal lembut untuk tidur. Mereka mempercayai
bahwa bantal lembut adalah pencuri energi saat digunakan untuk tidur.
Karena itu, masyarakat Cina juga akhirnya lebih senang menggunakan
bantal berbahan kayu atau bambu, yang tergolong keras.
Memasuki
abad pertengahan, bantal mulai digunakan oleh bangsa Eropa. Sebelum
itu, mereka tidak terbiasa menggunakan bantal saat tidur. Saat itu,
penggunaan bantal menjadi simbol bagi status sosial tertentu. Mereka
yang menggunakan bantal adalah masyarakat berstatus menengah ke atas.
Saat
bantal dijadikan simbol status sosial, Raja Henry VII, sebagai
pemimpin Inggris ingin mengubah paradigm secara drastis. Dia kemudian
melarang semua orang menggunakan bantal saat tidur, kecuali orang yang
sedang hamil. Sejak saat itu para pria Eropa enggan menggunakan bantal.
Pria yang tidurnya menggunakan bantal pun kemudian dianggap sebagai
pria lemah.
Memasuki abad ke-19, pandangan
seperti itu luntur. Bantal bahkan kemudian dianggap sebagai alat bantu
yang menjadikan tidur bisa lebih nyenyak. Pandangan ini kemudian
menjadikan bantal empuk diproduksi secara massal. Bahan baku yang
digunakannya pun sangat beragam. Ada bantal yang berisi kapas, dakron,
bulu angsa, dan sebagainya.
.
Tidak hanya bahan bakunya
yang dibuat beragam, bentuk bantal pun dibuat dalam berbagai jenis. Ada
bantal yang hanya dibuat berbentuk persegi panjang, ada pula yang
dibuat mirip kubus, ada bantal berbentuk boneka, dan bentuk-bentuk yang
lain. Saat ini, bantal sudah menjadi benda yang wajib hadir bagi
hampir setiap orang yang hendak terlelap.
sumber
sumber