Rabu, 11 Juli 2012 | 14.08 | 0 Comments

Ilmuwan Bikin Satelit Pembersih Sampah Antariksa


Ilmuwan Bikin Satelit Pembersih Sampah Antariksa
BERN - Para Ilmuwan dari Swiss menyiapkan rencana peluncuran satelit pembersih sampah, yang dirancang untuk membersihkan wilayah luar angkasa yang paling dekat dengan Bumi. Satelit tersebut akan menggenggam puing sampah yang mengorbit pada Bumi, dan melemparnya ke atmosfer.
Satelit pembersih yang bernama CleanSpace One tersebut bernilai USD11 juta, dan dibangun oleh Swiss Space Center di Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EFPL). Demikian diwartakan Dailymail, Jumat (17/2/2012).
EFPL sendiri mengatakan bahwa peluncurannya akan dilakaukan antara tiga sampai lima tahun yang akan datang. Tugas pertama ClearSpace One adalah membersihkan dua satelit yang diluncurkan Swiss pada 2009 dan 2010.
Menurut NASA, di wilayah luar angkasa dekat Bumi ada sekira lebih dari 500 ribu roket bekas, satelit rusak, dan puing-puing lainnya yang mengorbit pada Bumi. Puing-puing tersebut bergerak dalam kecepatan yang mendekati 17.500 mil per jam, cukup cepat untuk menghancurkan atau menimbulkan kerusakan parah pada sebuah satelit atau pesawat luar angkasa.
"Sudah jadi hal mendasar utnuk menyadari keberadaan puing-puing ini, serta risiko yang timbul akibat peningkatan jumlahnya," kata Claude Nicollier, astronot dan profesor di EFPL.
Menurut para ilmuwan, membangun satelit berarti mengembangkan teknologi baru untuk mengatasi tiga masalah besar. Pertama adalah hambatan yang berkaitan dengan lintasan, satelit harus mampu untuk menyesuaikan jalan untuk mencapai targetnya. EPFL sendiri mengatakan bahwa laboratoriumnya sedang mencari penggerak super mini yang bisa melakukan hal ini.
Selanjutnya, satelit harus bisa memegang dan menstabilkan puing-puing pada kecepatan tinggi. Untuk hal ini, para ilmuwan saat ini sedang mempelajari bagaimana tanaman dan hewan sebagai model. Kemudian, CleanSpace One harus bisa mengambil puing-puing, atau satelit yang tidak diinginkan, melemparnya kembali ke atmosfer bumi agar puing-puing tersebut terbakar ketika memasuki atmosfer.


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Berita Bacaan © 2010 - All right reserved - Editing Beritabacaan Blogspot Theme
Best viewed with Mozilla, IE, Google Chrome and Opera.