Quote:
Quote:
|
Nya
Abbas Akup, sineas berdarah Aceh kelahiran Malang, 22 April 1932 ini
memulai debutnya di dunia perfilman tahun 1952 sebagai asisten sutradara
di Perfini (Persatuan Film Nasional Indonesia) pimpinan Usmar Ismail.
Di awal karirnya, Akup yang pernah berkuliah di Unpad Bandung ini
langsung mendapat tugas mendampingi D. Djajakusuma dalam pembuatan film
Harimau Tjampa. Pada tahun 1954, ia mulai dipercaya sebagai sutradara
film Heboh. Film bergenre drama komedi yang skenarionya ditulis sendiri
oleh Akup itu ternyata cukup sukses di pasaran. Di kemudian hari atas
dorongan Usmar Ismail, Akup memperdalam ilmu penyutradaraan di UCLA,
Amerika Serikat.
|
|
Quote:
|
Kiprah
Akup sebagai sutradara baru mulai dilirik pada tahun 1957 saat membesut
film komedi aksi berjudul Tiga Buronan. Film yang dibintangi seniman
legendaris Bing Slamet sebagai pemeran penjahat Mat Codet ini merupakan
titik perkembangan Akup dalam menggarap film komedi. Tak sedikit pula
yang berpendapat, Akup berhasil lepas dari bayang-bayang gurunya, Usmar
Ismail lewat film tersebut.
|
Quote:
|
Akup
kian menikmati sepak terjangnya sebagai sutradara spesialis film
komedi. Sepanjang karirnya, ada sekitar 30-an judul yang digarapnya,
hanya 4 film yang bukan komedi. Dari sekian puluh judul itu boleh jadi
yang paling fenomenal adalah film layar lebar yang dirilis tahun 1976
berjudul Inem Pelayan Seksi. Film yang memasang aktris Doris Callebout
sebagai pemeran utamanya itu berhasil menyedot hampir 400 ribu penonton.
Atas pencapaian itu, Inem Pelayan Seksi berhasil memboyong Piala
Antemas pada FFI 1978 sebagai Film Terlaris 1977-1978. Selain sukses
secara komersial, film tersebut juga menghasilkan pujian dan kritik yang
positif di kalangan pengamat film lantaran menyampaikan pesan sosial.
|
Quote:
Ironisnya,
meski film-filmnya cukup berbobot dan sukses di pasaran, nama Nya Abbas
Akup sebagai sutradara kurang bertaji di ajang penghargaan film
tertinggi, Festival Film Indonesia (FFI). Ia seolah kalah pamor dari
nama sutradara besar lainnya seperti Usmar Ismail, Sjumandjaja, Teguh
Karya, Wim Umboh, Arifin C. Noer, dan Asrul Sani lantaran penghargaan
yang memperebutkan Piala Citra itu kebanyakan diraih oleh film-film
drama. Boleh dibilang, kiprahnya di jagad sinema Tanah Air mirip sineas
Alfred Hitchcock yang sepanjang karirnya juga tak pernah mendapat Piala
Oscar.
Sepanjang karirnya, ada sekitar 30-an judul yang digarapnya, hanya 4
film yang bukan komedi. Dari sekian puluh judul itu boleh jadi yang
paling fenomenal adalah film layar lebar yang dirilis tahun 1976
berjudul Inem Pelayan Seksi.
|
Quote:
|
Nya Abbas Akup menutup mata
untuk selama-lamanya di RS Harapan Kita, Jakarta pada 14 Februari 1991,
dalam usia 59 tahun, setelah berjuang cukup lama melawan komplikasi
penyakit jantung dan stroke yang dideritanya. Tak lama setelah
kepergiannya, Akup mendapat penghargaan khusus pada FFI 1991 sebagai
sutradara yang konsekuen membuat film-film komedi. Dedikasinya tak hanya
diakui para seniman film namun juga negara, dengan gelar Pahlawan
Indonesia yang dianugerahkan padanya berdasarkan Surat Keputusan
Presiden Nomor 069/TK/2007.
|
Quote:
berikut sejumlah hasil karya
akup
Quote:
|
Sutradara
senior Indonesia ini identik dengan film-film bergenre komedi. Mulai
dari horor komedi (Drakula Mantu, 1974), komedi aksi (Tiga Buronan,
1957), komedi parodi (Bing Slamet Koboi Cengeng, 1974), komedi musikal
(Dunia Belum Kiamat, 1971), hingga kritik sosial dalam Inem Pelayan Sexy
(1976) yang menjadi masterpiece-nya. Atas dedikasinya di dunia
perfilman, pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 069/TK/2007.:army
|
Spoiler for Drakula
Mantu, 1974:
Drakula Mantu,
1974
Spoiler for Tiga
Buronan, 1957:
Tiga Buronan,
1957
Spoiler for Bing
Slamet Koboi Cengeng, 1974:
Bing Slamet
Koboi Cengeng, 1974
Spoiler for Dunia
Belum Kiamat, 1971:
Dunia Belum
Kiamat, 1971
Spoiler for Inem
Pelayan Sexy, 1976:
Inem Pelayan
Sexy, 1976
|
|