beberapa buku di dunia diketahui memiliki sampul yang berasal dari kulit
manusia, apakah harga kertas sudah sedemikian mahalnya? Ternyata hal
seperti ini tidak cukup aneh, bahkan dikenal istilah anthropodermic bibliopegy.
Secara resmi tehnik penjilidan buku seperti ini pertama kali dilakukan
pada abad ke 17, dan semakin popular lagi kemudian di abad 19 dengan
tehnik yang lebih baik. Berikut 5 buku yang bersampulkan kulit manusia:
1.Buku “Virgil’s Georgics”
Donor kulit: Jacques Delille
1.Buku “Virgil’s Georgics”
Donor kulit: Jacques Delille
Jacques Delille adalah seorang penyair
Prancis terkenal yang karyanya banyak dialih bahasakan. Salah satu
karya terkenalnya adalah “Virgil’s Georgics”. Beberapa saat setelah
kematian Delille, seseorang membongkar makam dan mengulitinya. Kemudian
kulit tersebut digunakan sebagai sampul muka buku terjemahan dari
“Virgil’s Georgics”.
2. Buku Kamus Samuel Johnson, 1818.
Donor kulit: James Johnson
Samuel Johnson merupakan salah satu
penulis dan penyusun kamus (lexicograher) bahasa Inggris terkemuka.
Sebuah kamus bahasa Inggris merupakan karya terbesarnya sepanjang masa.
Pertama dipublikasikan pada tahun 1775, terdapat 40.000 kata yang
terdaftar dalam kamusnya tersebut, dan menjadikannya sebagai salah satu
pekerjaan yang pelik sepanjang dalam sejarah. Pada tahun 1818, seorang
penjahat bernama James Johnson dieksekusi dengan cara digantung di
Norwich. Kulitnya lah kemudian dijadikan sampul buku salinan dari kamus
Samuel Johnson, dan sama sekali tidak ada hubungan apapun diantara
kedua lelaki tersebut.Donor kulit: James Johnson
3. Buku “Practicarum Quaestionum Circa Leges Regias Hispaniae,” 1632.
Donor kulit: Jonas Wright
Donor kulit: Jonas Wright
Diantara
deretan koleksi buku langka yang dimiliki oleh Langdell Law Library,
Universitas Harvard, terdapat sebuah buku besar berusia berabad-abad.
Buku yang berjudul, ” Practicarum Quaestionum Circa Leges Regias
Hispaniae,” yang menjelaskan mengenai peraturan hukum di Spanyol. Di
halaman terakhirnya terdapat sebuah tulisan,”Sampul buku ini berasal
dari kulit tubuh seorang temanku tercinta, Jonas Wright, yang telah
dikuliti hidup-hidup oleh Suku Wavuma, pada hari keempat di bulan
Agustus 1632. Raja btesa yang memberikan buku ini kepadaku. Buku
terdiri dari kulit bagian kepala, dan bagian tubuh lainnya.”
Suku
Wavuma dipercaya merupakan bangsa Afika yang kemungkinan besar masih
ada hingga era modern di Zimbabwe. Buku ini merupakan contoh berharga
mengenai sebuah buku yang bersampulkan kulit manusia, dan kebenaran
lainnya yang menyatakan bahwa buku seperti ini digunakan sebagai
monumen, prasasti, sebagai pengingat dan beberapa alasan sentimental
lainnya.
4. Buku “A True and
Perfect Relation of the Whole Proceedings Against the Late Most
Barbarous Traitors, Garnet A Jesuit and His Confederates”, 1606.
Donor kulit: Father Henry Garnet
Donor kulit: Father Henry Garnet
Buku
ini merupakan catatan sebuah kesalahan mengenai penangkapan dan
eksekusi mengenai kasus the Gunpowder Plotters. The Gunpowder Plotter
merupakan kelompok Katolik pemberontak yang pada tahun 1605 mencoba
membunuh raja Inggris King James I, yang merupakan seorang protestan,
anak tertua King James I, dewan hukum dan pemerintah. Rencana mereka
adalah mencoba meledakan bubuk mesiu selama melakukan sebuah pertemuan
di dakam gedung parlemen. Usaha tersebut gagal, akibat tindakan itulah
peristiwa tersebut dinamakan The Gunpowder plot 1605. Para anggota
kelompok ditangkap dan dieksekusi. Salah satu anggota yang paling
terkenal adalah Guy Fawkes. Bagaimana pun, sang konspirator adalah
Pastur Henry Garnet seorang pemimpin kelompok Jesuit di Inggris.
Kulitnyalah yang digunakan sebagai sampul muka buku mengenai
pemberontakan yang gagal ini. Buku tersebut memiliki kalimat pembuka
yang ditulis dalam bahasa Latin, yang memiliki terjemahan bebas:
”hukuman yang berat telah menghukum daging ini.
5. Buku “Leeds, England Ledger,” 1700.
Donor kulit: tidak diketahui.
Donor kulit: tidak diketahui.
Buku
besar berusia 300 tahun ini ditemukan di Kota Leeds, Inggris, pada
tahun 2006. Ditemukan secara tidak sengaja, dan tidak banyak keterangan
mengenai buku ini. Namun buku ini memiliki hal-hal yang mencurigakan,
beberapa diantaranya ditulis dengan bahasa Prancis, serta tertanggal
tahun 1700-an dan masa-masa sebelumnya. Ada kemungkinan buku ini dibuat
pada masa Revolusi Prancis, ataupun masa ketika buku bersampul kulit
manusia menjadi popular. Namun apabila buku ini ditulis dan diterbikan
pada zaman Revolusi Prancis maka dapat disejajarkan dengan beberapa
dokumen seperti Hak Asasi Manusia dan Konstitusi Prancis pada tahun
1793 yang juga dipercaya bersampulkan kulit manusia.