|  | 
|  | 
1. MV Doña Paz
 Jumlah korban : 4.375 org
 
 
 
 
Doña
    Paz adalah kapal ferry penumpang yg tenggelam setelah bertabrakan   
 dengan kapal tangker “Vector” pada tanggal 20 Desember 1987. Saat itu  
  kapal sedang melakukan perjalanan dari kepulauan Samar – Filipina.    
Ketika berada di selat Tablas diantara pulau Mindoro dan Tablas kapal   
 bertabrakan dengan kapal tangker “Vector” yg sedang membawa 8.800 barel
    minyak. Muatan dari kapal tangker itu langsung terbakar dan 
menyambar    Doña Paz. Saking ganasnya api Doña Paz tenggelam hanya 
beberapa menit    kemudian.
Meskipun pernyataan resmi dari pihak berwenang jumlah penumpang adalah 1.568 org (meski kapasitas maksimum kapal hanya 1.518 org) tapi dari berbagai kesaksian korban selamat saat itu kapal benar-benar kelebihan muatan dan akhirnya diketahui jumlah korban tewas adalah 4.375 org. 21 org korban selamat karena bisa berenang menjauhi kapal dan tidak ada waktu untuk menurunkan sekoci penyelamat. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kru kapal tidak bisa memenuhi standar keamanan dan ijin pengoperasian kapal ternyata sudah habis. Musibah Doña Paz sampai saat ini menjadi kejadian kecelakaan laut terburuk dalam sejarah.
2. Halifax Explosion
Jumlah korban : 1.950 org
Meskipun pernyataan resmi dari pihak berwenang jumlah penumpang adalah 1.568 org (meski kapasitas maksimum kapal hanya 1.518 org) tapi dari berbagai kesaksian korban selamat saat itu kapal benar-benar kelebihan muatan dan akhirnya diketahui jumlah korban tewas adalah 4.375 org. 21 org korban selamat karena bisa berenang menjauhi kapal dan tidak ada waktu untuk menurunkan sekoci penyelamat. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kru kapal tidak bisa memenuhi standar keamanan dan ijin pengoperasian kapal ternyata sudah habis. Musibah Doña Paz sampai saat ini menjadi kejadian kecelakaan laut terburuk dalam sejarah.
2. Halifax Explosion
Jumlah korban : 1.950 org


Ledakan
    Halifax terjadi pada hari Kamis, 6 Desember 1917 saat kota  Halifax,
    Nova Scotia-Kanada hancur lebur akibat ledakan dahsyat dari  sebuah 
  kapal  kargo Prancis “Mont-Blanc” yang membawa muatan penuh  berisi   
mesiu dan  bahan peledak untuk militer. Kapal ini tertabrak kapal    
Norwegia “The  Narrows” di salah satu bagian pelabuhan Halifax.
Ledakan membunuh hampir 2000 org diakibatkan serpihan, api dan runtuhnya bangunan-bangunan di dalam radius 2 km dari lokasi kejadian. Diperkirakan sekitar 9.000 org terluka akibat peristiwa ini. Sampai sekarang ledakan tersebut masih memegang rekor sebagai ledakan konvensional terbesar yg dihasilkan oleh manusia. Saking hebatnya efek ledakan tersebut sampai menimbulkan tsunami yg kemudian menyapu pepohonan, membengkokkan rel kereta api, menghanyutkan rumah, mobil dan membawa serpihan-serpihan Mont-Blanc berkilo-kilometer jauhnya. Gambar diatas adalah situasi setelah terjadinya ledakan.
3. MV Joola
Jumlah korban : 1.863 org
Ledakan membunuh hampir 2000 org diakibatkan serpihan, api dan runtuhnya bangunan-bangunan di dalam radius 2 km dari lokasi kejadian. Diperkirakan sekitar 9.000 org terluka akibat peristiwa ini. Sampai sekarang ledakan tersebut masih memegang rekor sebagai ledakan konvensional terbesar yg dihasilkan oleh manusia. Saking hebatnya efek ledakan tersebut sampai menimbulkan tsunami yg kemudian menyapu pepohonan, membengkokkan rel kereta api, menghanyutkan rumah, mobil dan membawa serpihan-serpihan Mont-Blanc berkilo-kilometer jauhnya. Gambar diatas adalah situasi setelah terjadinya ledakan.
3. MV Joola
Jumlah korban : 1.863 org


MV
    Le Joola adalah kapal ferry penumpang milik pemerintah Senegal yg   
  tenggelam di dekat pantai wilayah Gambia pada tanggal 26 September 
2002.     Sebenarnya kapal ini berkapasitas 580 org tapi pada saat itu  
   diperkirakan hampir 2000 orang yg berada diatas kapal.
Panggilan radio terakhir dari kru kapal pada pukul 10:00 malam mengabarkan bahwa kondisi pelayaran berlangsung dengan baik. Seperti dalam film Titanic, para penumpang sedang asyik berpesta dan berdansa ditengah alunan grup band kapal. Sekitar pukul 11:00 malam kapal mulai memasuki wilayah badai di laut Gambia dan ditengah ombak besar dan angin kencang kapal tenggelam dengan cepat memuntahkan para penumpang dan muatannya ke tengah lautan.
Laporan saksi mata menyebutkan bahwa kejadian ini hanya berlangsung selama 5 menit dan hanya satu sekoci penyelamat yg berhasil diturunkan dengan cuma 25 org penumpang selamat didalamnya.
4. Sultana
Jumlah korban : 1.800 org
Panggilan radio terakhir dari kru kapal pada pukul 10:00 malam mengabarkan bahwa kondisi pelayaran berlangsung dengan baik. Seperti dalam film Titanic, para penumpang sedang asyik berpesta dan berdansa ditengah alunan grup band kapal. Sekitar pukul 11:00 malam kapal mulai memasuki wilayah badai di laut Gambia dan ditengah ombak besar dan angin kencang kapal tenggelam dengan cepat memuntahkan para penumpang dan muatannya ke tengah lautan.
Laporan saksi mata menyebutkan bahwa kejadian ini hanya berlangsung selama 5 menit dan hanya satu sekoci penyelamat yg berhasil diturunkan dengan cuma 25 org penumpang selamat didalamnya.
4. Sultana
Jumlah korban : 1.800 org

Kapal
    uap Sultana adalah kapal penumpang yg melayari sungai  Mississippi, 
   hancur dalam sebuah ledakan pada tanggal 27 April 1865.  Peristiwa 
ini    tercatat sebagai tragedi terburuk dalam dunia maritim di  Amerika
    Serikat. Diperkirakan 1.800 dari 2.400 penumpang kapal terbunuh  
saat    salah satu dari empat boiler (tungku pemanas) meledak, Sultana  
  tenggelam  tidak jauh dari Memphis – Tennessee. Sebagian besar 
penumpang    adalah  bekas tahanan dari pasukan Konfederasi yang dikirim
 kembali  ke   rumah  mereka. Ledakan akibat kebocoran dan kurangnya 
perawatan  dari   tungku  pemanas menyebabkan hancurnya separuh badan 
kapal dan  batu bara   panas yg  beterbangan membakar habis sisa badan 
kapal.
5. RMS Titanic
Jumlah korban : 1.517 org
5. RMS Titanic
Jumlah korban : 1.517 org

RMS
    Titanic adalah sebuah kapal penumpang kelas berat yg dimiliki     
perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14 April 1912 dalam  
   pelayaran perdananya , Titanic menabrak sebuah iceberg (gunung es) 
dan     tenggelam 2 jam 40 menit kemudian. Pada saat pertama kali  
diluncurkan    Titanic menjadi kapal uap penumpang terbesar di dunia.  
Titanic  dibangun   dengan teknologi paling baru pada masa itu dan  
diiklankan  sebagai kapal   yg “tidak akan bisa tenggelam” dalam  
brosur-brosur  promosinya. Tragedi   Titanic sangat mengguncang dunia  
karena disamping  kapal yg “canggih”  kru  kapal jg terdiri dari  
orang-orang yg sangat  berpengalaman, namun  korban  yg tewas masih  
sangat besar. Tragedi ini  kemudian merubah  hukum-hukum  maritim di  
dunia dan penemuan bangkai  kapal pada tahun 1985  semakin  membuat  
musibah Titanic menjadi legenda  sampai saat ini. 
6. RMS Empress of Ireland
Jumlah korban : 1.012 org
6. RMS Empress of Ireland
Jumlah korban : 1.012 org

RMS
    Empress of Ireland adalah kapal penumpang lintas samudra yg dibuat  
  pada  tahun 1905-1906. Pada tanggal 28 Mei 1914 kapal ini berangkat 
dari     Quebec-Kanada menuju Liverpool-Inggris mengangkut 1.477 
penumpang  dan    awak kapal. Henry George Kendall adalah kapten kapal 
yg baru     dipromosikan pada awal bulan dan saat itu pertama kali dia 
memimpin     kapal melalui terusan dekat Pointe-au-Père - Quebec 
ditengah hadangan     kabut tebal. Pada pukul 02:00 sebuah kapal 
Norwegia “Storstad” menabrak     samping kapal. Storstad sendiri tidak 
tenggelam namun Empress of    Ireland  dengan kerusakan sangat parah 
pada bagian kanan lambung    langsung  dipenuhi air, terbalik dan 
tenggelam hanya dalam waktu 14    menit beserta  1.012 penumpang dan 
awaknya.
7. MS Estonia
Jumlah korban : 852 org
7. MS Estonia
Jumlah korban : 852 org

MS
    Estonia sebelumnya bernama MS Viking Sally (–1990), MS Silja Star   
  (–1991), dan MS Wasa King (–1993) adalah kapal ferry buatan Jerman 
tahun     1979. Musibah MS Estonia terjadi pada tanggal 28 September 
1994 saat     berlayar menyeberangi Laut Baltik dalam perjalanannya dari
     Tallinn-Estonia menuju Stockholm-Swedia. Saat itu kapal membawa 989
     penumpang dan awak kapal.
Pada pukul 01:00 tanda-tanda akan terjadinya musibah berawal dari bunyi-bunyi aneh akibat benturan logam dengan logam namun dari pemeriksaan pada “bow visor” (bagian ujung kapal yg bisa dibuka-tutup untuk masuknya barang atau kendaran ke dalam kapal) tidak terlihat adanya kerusakan. Pada pukul 01:15 bow visor diketahui terlepas dari ujung kapal sehingga membuat badan MS Estonia miring ke kanan. Pukul 01:20 terdengar sebuah suara lemah dari seorang wanita “Häire, häire, laeval on häire” bahasa Estonia dari “Alarm, alarm, alarm berbunyi di dalam kapal” melalui saluran pengeras suara. Beberapa saat kemudian baru terdengar tanda bahaya berbunyi dan prosedur menurunkan sekoci penyelamat mulai dilakukan. Sayangnya saat itu kapal sudah miring sekitar 30° - 40° ke kanan mengakibatkan hampir tidak mungkin bisa berjalan dengan aman di dalam tubuh kapal.
Pintu dan aula berubah menjadi jebakan maut. Mereka yg berhasil selamat adalah orang-orang yg saat itu sudah berada diatas geladak kapal. Pesan “Mayday” dikirimkan awak kapal pada pukul 01:22, tapi pesan tersebut ternyata tidak sesuai dengan standard internasional. Karena kehabisan tenaga posisi kapal menjadi sulit diketahui dan memperlambat upaya penyelamatan. Dari total 989 penumpang dan awak kapal hanya 137 org yg bisa diselamatkan
   
8. SS Eastland
Jumlah korban : 845 org
Pada pukul 01:00 tanda-tanda akan terjadinya musibah berawal dari bunyi-bunyi aneh akibat benturan logam dengan logam namun dari pemeriksaan pada “bow visor” (bagian ujung kapal yg bisa dibuka-tutup untuk masuknya barang atau kendaran ke dalam kapal) tidak terlihat adanya kerusakan. Pada pukul 01:15 bow visor diketahui terlepas dari ujung kapal sehingga membuat badan MS Estonia miring ke kanan. Pukul 01:20 terdengar sebuah suara lemah dari seorang wanita “Häire, häire, laeval on häire” bahasa Estonia dari “Alarm, alarm, alarm berbunyi di dalam kapal” melalui saluran pengeras suara. Beberapa saat kemudian baru terdengar tanda bahaya berbunyi dan prosedur menurunkan sekoci penyelamat mulai dilakukan. Sayangnya saat itu kapal sudah miring sekitar 30° - 40° ke kanan mengakibatkan hampir tidak mungkin bisa berjalan dengan aman di dalam tubuh kapal.
Pintu dan aula berubah menjadi jebakan maut. Mereka yg berhasil selamat adalah orang-orang yg saat itu sudah berada diatas geladak kapal. Pesan “Mayday” dikirimkan awak kapal pada pukul 01:22, tapi pesan tersebut ternyata tidak sesuai dengan standard internasional. Karena kehabisan tenaga posisi kapal menjadi sulit diketahui dan memperlambat upaya penyelamatan. Dari total 989 penumpang dan awak kapal hanya 137 org yg bisa diselamatkan
8. SS Eastland
Jumlah korban : 845 org

S.S.
    Eastland adalah kapal penumpang dari Chicago yg digunakan untuk  tur
    wisata. Pada tanggal 24 Juli 1915 kapal ini bersama dengan dua  
kapal   uap  lainnya “The Theodore Roosevelt” dan “The Petoskey”, disewa
  untuk    mengangkut para pegawai Chicago’s Western Electric Company  
berlibur  ke   Michigan City – Indiana. Bagi para pegawai ini adalah 
momen  yg  sangat   mereka nantikan karena kebanyakan dari para pekerja 
ini  tidak  akan  mampu  untuk berlibur dengan biaya sendiri (pd masa 
itu  Amerika  sedang  dilanda  resesi ekonomi). S.S. Eastland rupaya 
mengangkut   terlalu  banyak sekoci  penyelamat di bagian atas kapal yg 
membuat kapal   ini  menjadi tidak  stabil.
Pagi itu pukul 6:30 para penumpang mulai menaiki kapal dan pada pukul 7:10 kapal sudah terisi dengan 2752 penumpang (kapasitas maksimumnya). Saat para karyawan itu mulai turun ke bawah geladak pada pukul 7:28 kapal tiba-tiba miring ke kiri lalu terguling pada sisinya dan tenggelam sedalam 20 kaki dibawah permukaan air. Meskipun tidak terlalu dalam dan segera dilakukan operasi penyelamatan oleh kapal “Kenosha” yg bergegas merapat di lambung S.S. Eastland namun kejadian yg tiba-tiba dan banyak orang yg tertimpa furniture berat seperti piano, rak buku dan meja membuat ratusan orang terperangkap dibawah air. 841 penumpang dan 4 orang kru kapal tewas dalam musibah ini. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
9. HMS Birkenhead
Jumlah korban : 460 org
Pagi itu pukul 6:30 para penumpang mulai menaiki kapal dan pada pukul 7:10 kapal sudah terisi dengan 2752 penumpang (kapasitas maksimumnya). Saat para karyawan itu mulai turun ke bawah geladak pada pukul 7:28 kapal tiba-tiba miring ke kiri lalu terguling pada sisinya dan tenggelam sedalam 20 kaki dibawah permukaan air. Meskipun tidak terlalu dalam dan segera dilakukan operasi penyelamatan oleh kapal “Kenosha” yg bergegas merapat di lambung S.S. Eastland namun kejadian yg tiba-tiba dan banyak orang yg tertimpa furniture berat seperti piano, rak buku dan meja membuat ratusan orang terperangkap dibawah air. 841 penumpang dan 4 orang kru kapal tewas dalam musibah ini. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
9. HMS Birkenhead
Jumlah korban : 460 org

HMS
    Birkenhead adalah salah satu kapal dengan lambung besi pertama yg   
  dibuat untuk angkatan laut kerajaan Ingris (Royal Navy). Pertama kali 
    dirancang sebagai kapal frigate tetapi sebelum diresmikan diubah  
menjadi    kapal pengangkut pasukan.
Pada tgl 26 Februari 1852 ketika mengangkut pasukan ke Afrika kapal ini karam di Gansbaai dekat Cape Town, South Africa. Tidak tersedia sekoci penyelamat yg cukup untuk seluruh penumpang namun demikian para prajurit ini dengan gagah berani tetap mempersilahkan penumpang wanita dan anak-anak untuk naik ke sekoci yg ada. Akhirnya cuma ada 193 org dari 643 org yg selamat dari musibah ini. Kisah heroik para prajurit ini menjadi dasar protokol “women and children first” saat prosedur penyelamatan musibah laut.
10. KMP Tampomas II
Jumlah korban : 431 org
Pada tgl 26 Februari 1852 ketika mengangkut pasukan ke Afrika kapal ini karam di Gansbaai dekat Cape Town, South Africa. Tidak tersedia sekoci penyelamat yg cukup untuk seluruh penumpang namun demikian para prajurit ini dengan gagah berani tetap mempersilahkan penumpang wanita dan anak-anak untuk naik ke sekoci yg ada. Akhirnya cuma ada 193 org dari 643 org yg selamat dari musibah ini. Kisah heroik para prajurit ini menjadi dasar protokol “women and children first” saat prosedur penyelamatan musibah laut.
10. KMP Tampomas II
Jumlah korban : 431 org

Kecelakaan
     pelayaran nasional yang paling tragis di Indonesia adalah   
tenggelamnya   kapal motor penumpang KMP Tampomas II di sekitar   
kepulauan Masalembo -   Laut Jawa. KM Tampomas II terbakar di laut dan  
 karam pada tanggal 27   Januari 1981.
Tampomas II berlayar dari Jakarta menuju Sulawesi dengan membawa puluhan kendaraan roda empat, sepeda motor dan 1054 penumpang terdaftar serta 82 kru kapal. Perkiraan mengatakan total penumpang di kapal tersebut adalah 1442 orang (perkiraan tambahan penumpang gelap). Dalam kondisi badai laut di malam hari tanggal 25 Januari beberapa bagian mesin mengalami kebocoran bahan bakar, diduga percikan api timbul dari puntung rokok yang melalui kipas ventilasi yang menjadi penyebab kebakaran.
Para kru melihat dan gagal memadamkannya dengan tabung pemadam kebakaran portable. Api menjalar ke dek lain yang berisi muatan yang mudah terbakar, asap menjalar melalui jalur ventilasi dan tidak berhasil ditutup. Api semakin menjalar ke kompartemen mesin karena pintu dek terbuka. Selama dua jam tenaga utama mati, generator darurat pun gagal dan usaha memadamkan api seterusnya sudah tidak mungkin.
Di tanggal 26 Januari Laut Jawa mengalami hujan deras, api menjalar ke ruang mesin di mana terdapat ruang bahan bakar yang tidak terisolasi. Pagi hari 27 Januari terjadi ledakan dan membuat air laut masuk ke ruang mesin (ruang propeler dan ruang generator terisi air laut), yang membuat kapal menjadi miring 45° dan tenggelam 30 jam sejak percikan api pertama menjalar.
Sampai tanggal 29 Januari tim SAR gagal melakukan pencarian karena besarnya badai laut, dan 5 hari kemudian 80 orang yang selamat dalam sekoci ditemukan 150Km dari lokasi kejadian karamnya Tampomas. Estimasi tim menyebutkan 431 tewas (143 ditemukan mayatnya dan 288 hilang/karam bersama kapal) dan 753 berhasil diselamatkan.
Tampomas II merupakan kapal pembelian dari Jepang. Isu yang beredar adalah kapal motor yang sudah berumur lebih dari 25 tahun yang dibeli dari Jepang yang dimodifikasi tahun 1971. Hasil investigasi kapal tersebut adalah kapal bekas yang dipoles dan dijual dengan harga dua kali lipatnya.
Tampomas II berlayar dari Jakarta menuju Sulawesi dengan membawa puluhan kendaraan roda empat, sepeda motor dan 1054 penumpang terdaftar serta 82 kru kapal. Perkiraan mengatakan total penumpang di kapal tersebut adalah 1442 orang (perkiraan tambahan penumpang gelap). Dalam kondisi badai laut di malam hari tanggal 25 Januari beberapa bagian mesin mengalami kebocoran bahan bakar, diduga percikan api timbul dari puntung rokok yang melalui kipas ventilasi yang menjadi penyebab kebakaran.
Para kru melihat dan gagal memadamkannya dengan tabung pemadam kebakaran portable. Api menjalar ke dek lain yang berisi muatan yang mudah terbakar, asap menjalar melalui jalur ventilasi dan tidak berhasil ditutup. Api semakin menjalar ke kompartemen mesin karena pintu dek terbuka. Selama dua jam tenaga utama mati, generator darurat pun gagal dan usaha memadamkan api seterusnya sudah tidak mungkin.
Di tanggal 26 Januari Laut Jawa mengalami hujan deras, api menjalar ke ruang mesin di mana terdapat ruang bahan bakar yang tidak terisolasi. Pagi hari 27 Januari terjadi ledakan dan membuat air laut masuk ke ruang mesin (ruang propeler dan ruang generator terisi air laut), yang membuat kapal menjadi miring 45° dan tenggelam 30 jam sejak percikan api pertama menjalar.
Sampai tanggal 29 Januari tim SAR gagal melakukan pencarian karena besarnya badai laut, dan 5 hari kemudian 80 orang yang selamat dalam sekoci ditemukan 150Km dari lokasi kejadian karamnya Tampomas. Estimasi tim menyebutkan 431 tewas (143 ditemukan mayatnya dan 288 hilang/karam bersama kapal) dan 753 berhasil diselamatkan.
Tampomas II merupakan kapal pembelian dari Jepang. Isu yang beredar adalah kapal motor yang sudah berumur lebih dari 25 tahun yang dibeli dari Jepang yang dimodifikasi tahun 1971. Hasil investigasi kapal tersebut adalah kapal bekas yang dipoles dan dijual dengan harga dua kali lipatnya.
 
 
 0 Comments
0 Comments

