1. Sophocles (496-406 SM)
2. Homer (8 SM)
3. Herodotus (484-425 SM)
4. Euripides (480-406 SM)
5. Hippocrates (460-370 SM)
6. Aristophanes (446-386 SM)
7. Plato (424-348 SM)
8. Aristotle (384-322 SM)
9. Euclid (sekitar 300 SM)
10. Archimedes (287-212 SM)
Sophocles adalah seorang penulis
cerita sedih yang telah menulis 123 karya selama hidupnya. Hanya 7
yang masih bertahan hingga saat ini, termasuk karya klasik seperti
Antigone, Oedipus Sang Raja dan Electra. Ia mengembangkan seni teater
dengan menambahkan aktor ketiga, mengurangi pentingnya paduan suara,
dan memperkenalkan scenography. Sophocles juga menghapuskan bentuk
trilogi karya tragedy tradisional dan membuat setiap pementasan
menjadi utuh, hal ini menambah nilai dramatis dalam pementasan.
2. Homer (8 SM)
Homer terkenal dengan 2 puisi epik
Iliad dan Odyssey. Iliad umumnya dianggap sebagai karya sastra tertua
dari dunia Barat. Bahkan orang-orang Yunani sendiri mengakui pengaruh
Homer dan tidak menganggap diri mereka berpendidikan kecuali jika
mereka telah membaca karya-karyanya. Masalah yang diperdebatkan
adalah, apakah Homer memang pernah hidup atau tidak. Sama sekali tidak
ada yang diketahui tentang dirinya ataupun kehidupannya, dan beberapa
ahli percaya bahwa Iliad dan Odyssey merupakan karya beberapa penulis
bukan hanya 1 orang. Tidak peduli siapa yang menulis 2 karya besar
tersebut, baik Illiad maupun Odyssey memiliki pengaruh besar pada
dunia sastra. Pada kenyataannya, bahkan Shakespeare mendasarkan salah
satu karyanya dari memainkan kisah Iliad.
3. Herodotus (484-425 SM)
Herodotus dianggap sebagai bapak
sejarah dunia Barat. Dia mendekati sejarah sebagai ilmu dengan
mengumpulkan materinya secara sistematis dan melakukan pengujian
akurasinya. Herodotus juga seorang narator berbakat. Kata sejarah
sendiri berasal dari buku Herodotus “The Histories”, yang berarti
“penyelidikan” dalam bahasa Yunani. Buku ini juga dianggap karya
pertama sejarah dalam sastra Barat.
4. Euripides (480-406 SM)
Euripides adalah penulis cerita sedih
lain dari Yunani. Dia menulis sekitar 95 drama, 18 masih bertahan
sepenuhnya dan banyak lagi tersisa hanya sebagai fragmen-fragmen.
Karya yang paling dikenal adalah Alcestis, Medea dan The Bacchus.
Karyanya sangat modern pada masanya, dimana para pemain menggambarkan
karakter yang sangat realistis dan termasuk pemeran wanita yang kuat
dan seorang budak yang bijaksana (sesuatu yang sangat tidak
konvensional pada saat itu). Euripides adalah penulis lakon sedih
Yunani yang memiliki pengaruh terbesar pada lakon tragedi Eropa.
5. Hippocrates (460-370 SM)
Hippocrates adalah seorang dokter dan
bapak kedokteran. Corpus Hippocrates merupakan kumpulan 70 karya pada
topik medis yang berbeda. Sebagian besar karya itu merupakan hasil
dari studi kasus. Karyanya yang paling terkenal adalah Sumpah
Hippocrates yang berisi etika kedokteran. Turunan dari sumpah ini
masih dipakai oleh para dokter saat ini. Hippocrates juga telah
membuat kontribusi langsung dalam dunia pengobatan karena ia adalah
orang pertama yang menjelaskan sejumlah penyakit. Apakah Hippocrates
adalah penulis sebenarnya Corpus Hippocrates masih diperdebatkan, dan
tampaknya sebagian besar para ahli setuju bahwa setidaknya sebagian
dari buku itu ditulis juga oleh murid dan pengikutnya.
6. Aristophanes (446-386 SM)
Aristophanes adalah seorang penulis
drama yang menulis komedi. Dia menulis 40 drama, 11 masih bertahan
dalam bentuk manuskrip lengkap dan beberapa yang lain selamat dalam
beberapa fragmen. Pena Aristophanes ditakuti karena ia mengejek orang
Athena yang terkenal. Karya-karyanya tidak hanya memiliki pengaruh
artistik pada seni teater selanjutnya, tetapi juga merupakan dokumen
sejarah tentang kehidupan di Athena.
7. Plato (424-348 SM)
Plato adalah murid Socrates. Apabila
Socrates tidak pernah menulis sendiri karya apapun, filsafatnya
dikenal melalui karya-karya Plato. Plato sangat dipengaruhi oleh
pemikiran Socrates. 35 dialog dan 13 surat dianggap merupakan karya
Plato, yang paling terkenal adalah “Republik” dan “Simposium”. Plato
dianggap sebagai salah satu bapak filsafat dunia Barat, dan Teori
Bentuk dan gagasan negara idealnya, yang keduanya diwujudkan dalam
“Republik” dan masih dibahas hingga hari ini.
8. Aristotle (384-322 SM)
Aristoteles adalah murid Plato dan
sekaligus orang pertama yang mengkritiknya. 47 dari karya-karyanya
telah bertahan. Aristoteles adalah yang terakhir dari para filsuf
Yunani besar (2 lainnya adalah Socrates dan Plato) dan dianggap juga
sebagai ahli biologi pertama. Ia mendirikan logika sebagai ilmu,
meletakkan dasar-dasar metode ilmiah dan menulis beberapa ilmu
pengetahuan lainnya. Aristoteles juga merupakan guru Alexander Agung
selama beberapa waktu. Aristoteles memiliki pengaruh besar pada diri
St. Thomas Aquinas, dan akibatnya tetap memiliki pengaruh besar dalam
pendidikan Katolik dan teologi saat ini.
9. Euclid (sekitar 300 SM)
Euclid adalah seorang ahli matematika
dan bapak geometri. Sangat sedikit yang diketahui tentang hidupnya,
tetapi ia aktif di Perpustakaan Alexandria. Karya utamanya adalah “The
Elements” yang masih digunakan sebagai buku teks dalam matematika dan
hanya dapat diungguli dengan Alkitab dalam hal eksemplar terjual.
Buku ini mencakup sistem bukti matematika yang tetap menjadi dasar
dari matematika saat ini.
10. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes adalah seorang
matematikawan, insinyur, penemu, ahli fisika dan astronom. Ia dikenal
untuk penemuannya “The Archimedes Screw”, yakni sebuah mekanisme untuk
memindahkan air yang masih diterapkan sampai sekarang. Dia juga
menghitung nilai pi dengan sangat tepat. Archimedes menemukan cara
menentukan volume benda yang tidak teratur dengan merendam dalam air.
Menurut legenda, penemuan ini membuatnya kegirangan hingga berlari
telanjang di jalan (ia begitu gembira bahwa ia lupa untuk berpakaian
setelah mandi) dan berseru, “Eureka!, Aku telah menemukannya.”